BEING SERIOUS IS THE ONLY WAY TO BE A SUCCEEDED LEARNER

Wednesday, December 5, 2007

Speaking English, Why Not...?

Ketika Aldi baru masuk sekolah di SD Al Muslim, ia heran melihat kakak kelasnya sebagian sedang bercakap cakap dan menyapa ustadz dan ustadzahnya dengan memakai Bahasa Inggris, ‘ Good morning ‘, ustadz. ‘ How are you today ? Nice to meet you ‘. Seketika itu Aldi ingin segera bisa bercas cis cus dengan Bahasa Inggris. Itulah sekelumit cerita pendek tentang salah satu keahlian bahasa yang diajarkan di salah satu materi ekstra sekolah SD Al Muslim. Mempelajari bahasa memang dibutuhkan suatu tekad dan kemauan yang keras. Sumber inilah salah satu faktor yang paling besar yang nantinya menentukan keberhasilan dalam mempelajari bahasa. Bahasa memang seharusnya untuk dipakai berkomunikasi ( conversation ), dan hal inilah yang dianggap paling sulit. Tidak sedikit siswa pandai dalam tata bahasa ( structure/grammar ) namun mereka masih saja kesulitan atau tidak berani berbicara tentang bahasa yang dipelajarinya. Hal ini pun terjadi pada proses pembelajaran Bahasa Inggris. Memang menguasai suatu bahasa harus mengetahui bentuk pola kalimat dan kosa kata dengan baik pula. Dan hal inilah yang ada dibenak peserta didik. Mereka takut untuk bicara Bahasa Inggris karena mereka disibukan dengan pemilihan bentuk kalimat yang cocok. Jika kita mau menceritakan kejadian yang telah berlalu maka kita harus menggunakan pola kalimat bentuk lampau ( Past Tense ) dan juga sebaliknya jika ingin menceritakan suatu rencana maka kita diharuskan menggunakan pola kalimat akan datang ( Present Future Tense ).

Pola pemikiran yang demikian inilah yang menghambat peserta didik untuk dapat dengan cepat menguasai materi Speaking/Conversation. Jika kita melihat banyak orang asing yang berada di Indonesia, dengan cepat mereka bisa berbahasa Indonesia. Apakah mereka mempunyai intelegensi yang tinggi sehingga mereka dapat dengan cepat menguasai bahasa baru? Jawabannya tidak...!. mereka segera bisa menguasai Bahasa Indonesia karena mereka mempunyai ketekadan yang besar dan tidak malu. Mereka dengan santai berbicara menggunakan bahasa kita dengan lancar walaupun terdengan agak lucu dan kacau. Walaupun itu terdengar lucu dan kacau pada awalnya, segera mereka bisa memperbaikinya karena banyak kawan mereka yang senantiasa membetulkannya dan memberi kosa kata baru. Inilah sebenarnya faktor yang mempercepat dalam menguasai bahasa baru baik itu Bahasa Arab, Jepang atau pun Bahasa internasional, Bahasa Inggrisnya tentunya. Faktor faktor yang menentukan keberhasilan penguasaan bahasa tentunya pertama kita harus hidup dan berkumpul ditempat darimana bahasa itu berasal, kalau kita ingin cepat menguasai Bahasa Inggris tentunya kita harus bertempat tinggal dimana bahasa itu digunakan seperti dinegara Australia ataupun di negeri asalnya yaitu negara Inggris. Ya.. kalau kita punya dana yang cukup sehingga kita bisa ikut program Home Stay sehingga kita bisa tinggal bersama dengan orang tua asuh disana, sehingga secara langsung kita bisa selalu mempraktekan penguasaan Bahasa Inggris kita. Kalau dana kita tidak memcukupi untuk ikut program tersebut..? kita bisa mensiasatinya dengan selalu berteman dan berkumpul dengan guru dan teman yangg mampu berbahasa inggris. Buatlah suatu kelompok kecil bersama teman kalian dan buatlah komitmen untuk selalu mamakai Bahasa Inggris setiap bertemu. Dan buatlah jadwal saling bertemu, semisal pada saat istirahat. Jika ada teman yang lupa tidak menggunakan Bahasa Inggris, maka denda akan dikenakan. Tentunya komitmen ini harus dipegang. Pola kalimat tidaklah terlalu penting dalam speaking, apakah bahasa itu hanya untuk ditulis? Yang terpenting dalam percakapan yaitu adanya pengertian dan mengetahui maksud apa yang diutarakan oleh lawan bicara kita. dan kesempurnaan itu akan mucul dengan sendirinya diantara pengguna bahasa tersebut karena adanya komukasi dan saling koreksi.

Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya adalah perbendaharaan kosa kata, banyak kita kesulitan menghafal kata kata yang baru. Banyak peserta didik menghafal dengan cara yang konvensional yaitu dengan menghafalkan kata secara target seperti satu hari harus dapat menghafal seratus kosa kata baru. Cara ini tidaklah tepat karena cara ini akan mudah hilang dari ingatan kita. Cara yang tepat adalah menghafal dengan cara mengklasifikasi kosakata. Seperti kosa kata tentang rumah ( house ), kita hanya menghafal kata baru yang ada hubungan dengan rumah saja, seperi jendela ( window ), pintu ( door ) dan lain sebagainya. Cara yang kedua adalah dengan banyak membaca, jika kita menemukan kata baru yang sulit, janganlah kita langsung membuka kamus. Tebaklah arti dari kata baru tersebut dengan merangkai kata dalam satu kalimat yang sudah mengerti maksudnya. Seperti ’ I stay in the inn ’. dari kalimat tersebut kita bisa menebak bahwa kita memang tinggal didalam rumah. Dari penebakan kata baru ini jika tebakan kita benar dan cocok setelah kita bandingkan dengan kamus, pastilah ingatan itu akan selalu muncul dalam benak kita. dan jika kita merasa kesulitan dalam menebak kata baru tersebut, barulah kita membuka kamus.

Cara lain yang jitu adalah sering mendengar lagu dan menonton film yang menggunakan Bahasa Inggris. Sering kita terpaku dengan lirik dan jalan cerita dari tontonon tersebut tanpa belajar dan mencermati bahasa yang dipakai setiap lirik dan adegan. Padahal setiap lirik dan kalimat ini merupakan bahasa keseharian yang diperlukan dalam setiap percakapan. Tentunya bagi yang pemula merasa kesulitan dalam mengikuti setiap kalimat yang terlontar dari setiap aktor dan aktris. Kita bisa memulai dengan melihat terjemahan yang ada dilayar monitor. Dengan begitu kita bisa membandingkan arti kalimat dengan kalimat yang diucapakan. Kadang kalanya kalimat yang terucap merupakan kata kata dan idiom idiom sederhana baru yang sering diperlukan dalam percakapan. Perhatikan pula kalimat yang sering digunakan dalam percakapan harian seperi salam, kalimat perintah, larangan dan permintaan. Kita baru sadar dan mengerti setelah kita tahu penggunaan kalimat yang dipercontohkan oleh orang lain seperti kalimat ’Where have you been?’ yang berarti Dari mana saja kamu?’ atau kalimat yang sederhana seperti ’What’s up?’ yang berarti ’Ada apa?’.

Belajar bahasa banyak caranya apa itu melalu multi media atapun dengan penghafalan kosa kata baru, namun yang terbaik adalah dengan membentuk komunitas kecil yang didalamnya beranggotakan orang orang yang bertekad dan mempunyai kemauan yang keras. Dengan ini apakah kita masih takut untuk bicara Bahasa Inggris? Takut salah? Nggak masalah teman! Yang penting kita berani!!. Ok selamat belajar dan sukses dalam bercas cis cus Bahasa Inggris. See you..!

4 comments:

Raden Roro Martiningsih said...

aduhhhhhh ustadz pintar banget. aku senang skali. tetap semangat

Raden Roro Martiningsih said...

ya, kenapa kok matematika tidak ditulis juga

Eko said...

thank's for publish friend.. and i wont you can go to my blog of the burung ciblek

Unknown said...

togel sgp

I like articles and I also like learning articles